Curhat

Dahulu terasa indah saat dia masih ada dan nyata untukku. Dahulu keberanianku untuk berkata tak ada dan sekarang pun tetap begini. Membisu aku dalam hati, berpalingku dari bisikan hati. Serasa ada ruang putih yang tertutupi kabut hitam. Tak tampak perasaanku akan dia. Semakin aku ingin melupakannya semakin tak bisa karena semua asa telah hilang bersamanya. Jeritan hari telah hilang suara. Nafas cinta tak terhembus. Itu semua karena aku, aku sang pencundang cinta yang berselimut dalam bayang kesendirian bertopengkan senyum palsu. Berapa banyak cintaku yang kanadas dalam jurang ketertutupanku. Sudah tak terhitung semua uaha hatiku menyuruhku untuk membuka hati dan berani berkata. Hatiku telah lelah menuruti rasaku yang berulang-ulang muncul dan hilang. Lelah hati sudaaaaah!!!!!!!Lelah aku!!!!